Senin, 31 Januari 2011

Ujian Nasional 18-21 April 2011

JAKARTA, KOMPAS.com — Ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan diselenggarakan 18-21 April 2011. Sementara jenjang sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan dilaksanakan 25-28 April 2011.

Jadwal UN ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011 yang ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh Senin (4/1/2011) di Jakarta.

Dalam UN April mendatang sudah digunakan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dengan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly mengatakan, UN Susulan SMA/MA/SMK akan dilaksanakan 25-28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011.

Sementara UN Susulan SMP/MTs diselenggarakan 3-6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/MTs oleh satuan pendidikan pada tanggal 4 Juni 2011. "UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai," kata Mansyur.

Sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemdiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. Sekolah menggabungkan nilai dengan mata pelajaran lain. "Kan ada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan," kata Nuh.

Nuh melanjutkan, dari peta nilai akan dilakukan analisis setiap sekolah. Sekolah yang nilainya rendah akan dilakukan intervensi seperti tahun 2010 yakni memberikan insentif dana sebesar Rp 1 miliar sebagai stimulus kepada 100 kabupaten/kota yang memiliki nilai UN rendah.

Insentif dana itu diberikan pada kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen. Selain dana, pemerintah juga melakukan intervensi program peningkatan kompetensi guru dan remedial. "Tidak ada target khusus kelulusan siswa. Targetnya kejujuran pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen," kata Nuh.

JADWAL UN 2011

Pemerintah telah mengimbau agar dinas-dinas pendidikan di berbagai daerah segera mengumumkan dan melakukan sosialisasi jadwal pelaksanaan ujian nasional ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Berikut adalah jadwal pelaksanaan UN yang akan disosialisasikan:



Jenjang Sekolah Menengah Atas

* UN untuk SMA/MK, SMALB, dan SMK: 18-21 April 2011
* UN Susulan SMA/MK, SMALB, dan SMK: 25-28 April 2011
* Pengumuman kelulusan paling lambat 16 Mei 2011
* Ujian Praktik Kejuruan untuk SMK: Paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan UN. Pengumuman kelulusan paling lambat 5 Juni 2011

Jenjang Sekolah Menengah Pertama

* UN untuk SMP/MTs dan SMPLB: 25-28 April 2011
* UN Susulan SMP/MTs dan SMPLB: 3-6 Mei 2011

Jenjang Sekolah Dasar

* UN untuk SD/MI dan SDLB: 10-12 Mei 2011
* UN Susulan SD/MI dan SDLB: 18-20 Mei 2011
* Pengumuman kelulusan paling lambat minggu ketiga bulan Juni 2011

sumber : http://edukasi.kompas.com

Ujian Nasional Digelar April

Selasa, 04 Januari 2011 09:07

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh telah meneken Permendiknas Nomor 45/2011 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46/2011 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP dan SMA.

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/ madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan digelar pada 18-21 April 2011. Adapun pelaksanaan UN sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan digelar pada 25-28 April 2011.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) menyampaikan, pemerintah menggunakan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor. "Dengan formula baru kita pertimbangkan prestasi di sekolah (yaitu) ujian sekolah dan raport digabung dengan UN," katanya saat memberikan keterangan pers di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Senin (3/1/2011).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly menyampaikan, UN Susulan SMA/MA/SMK dilaksanakan pada 25-28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011. Sementara UN Susulan SMP/MTs pada 3-6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/MTs oleh satuan pendidikan pada 4 Juni 2011. "UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan oleh sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai," katanya.

Mendiknas menyampaikan, sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemdiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. "Sekolah merekapitulasi dengan mata pelajaran lain. Kan ada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan," katanya.

Mendiknas mengatakan, dari peta nilai akan dilakukan analisa tiap sekolah. Bagi sekolah-sekolah yang nilainya rendah, akan dilakukan intervensi. Kemdiknas pada 2010 telah mengintervensi dengan memberikan insentif kepada 100 kabupaten/kota yang nilai UN-nya rendah. "Kami beri dana Rp1 miliar sebagai stimulus," ujarnya.

Insentif tersebut diberikan bagi kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen dan memiliki indeks kapasitas fiskal kurang dari satu (1).

Mendiknas tidak memberikan target khusus kelulusan siswa. "Justru yang menjadi target adalah kejujuran dari pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen," katanya

sumber : kemdiknas.go.id

Jumat, 31 Desember 2010

UN 2011 tidak Ada Ujian Ulangan

Jumat, 31/12/2010 - 08:26

JAKARTA, (PRLM).- Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan, Ujian Nasional (UN) 2011 menggunakan formulasi nilai akhir penentu kelulusan dengan mengkombinasikan nilai ujian nasional dan prestasi sekolah. Jadi tidak ada ujian ulangan.

Mendiknas menjelaskan, formula yang digunakan adalah menggabungkan 60 persen hasil UN ditambah 40 persen prestasi sekolah, terdiri dari nilai ujian dan rapor. Nilai setiap mata pelajaran minimum 4,00. “Kalau dahulu hasil UN sendiri yang menentukan kelulusan siswa, tetapi pada 2011 dikombinasikan antara UN dengan prestasi atau capaian waktu sekolah kelas 1, 2, dan 3," ujarnya.

Nuh mengatakan, formula UN merupakan hasil kesepakatan bersama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara UN dan atas rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dikatakan pula, bobot penilaian UN lebih tinggi karena jika prestasi sekolah yang lebih tinggi akan sulit sebab tidak semua sekolah memiliki akreditasi dan kualitas yang sama. Bagi siswa yang tidak lulus dapat mengikuti ujian Paket C untuk tingkat SMA/MA/SMK dan Paket B untuk tingkat SMP/MTs. “Semangat perbaikan UN 2011 adalah untuk menghargai proses belajar mengajar yang dilalui siswa," katanya.

Ketika melakukan simulasi, asumsinya nilai ujian sekolah berkisar antar nilai 6 s.d. 10, sedangkan nilai UN berkisar antara nilai 1 s.d. 10. Sementara, batas nilai kelulusan adalah 5,50. Seorang siswa misalnya mendapat nilai 4 pada UN dan nilai 8 pada ujian sekolah. Dengan menggabungkan kedua nilai, diperoleh nilai akhir 5,6 (di atas nilai minimum 5,50). Namun, jika nilai ujian sekolahnya 7, diperoleh nilai akhir 5,2 (di bawah nilai minimum 5,50).

Mengenai manfaat UN sendiri, selain sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik, juga untuk menjadi pemetaan mutu program satuan pendidikan secara nasional, dan pintu masuk untuk pembinaan dan perbaikan mutu pendidikan, baik di tingkat satuan pendidikan maupun nasional. Di samping itu, mendorong motivasi belajar siswa dan mendorong peningkatan mutu proses belajar mengajar.

Terkait dengan hasil monitoring berita selama 2010, Mendiknas mengungkapkan, topik seputar UN menempati urutan pertama dari sepuluh isu pemberitaan pendidikan selama 2010. Nuh menuturkan, jumlah pemberitaan terkait UN ini sebanyak 1.899 berita (20,1%), disusul topik seputar guru 974 berita (10,3%), dan penerimaan peserta didik baru 537 berita (5,7%). “Yang paling banyak urusan UN. Itu menunjukkan bahwa UN menjadi perhatian publik," katanya.

Topik lainnya antara lain mengenai SBI/RSBI, SPMB, Olimpiade Sains, BOS/BOP, beasiswa, sekolah rusak, dan UU BHP. Mendiknas memaparkan, capaian kinerja 2010 dan program Kemdiknas 2011. Dijelaskan, secara umum, serapan anggaran Kemdiknas mencapai 89,29 persen per 27 Desember 2010. Adapun anggaran Kemdiknas pada 2011 Rp 55,6 triliun. (A-94/das)***